New start

you appreciate me more than anyone. you just different than others, i really don't wanna lose you.

siang ini, Sunoo sudah berada di resepsionis rumah sakit untuk bertemu dengan sang dokter. dokter baru lebih tepatnya.

setelah check in Sunoo segera duduk di ruang tunggu, menunggu gilirannya di panggil.


kini sunoo sudah di depan pintu ruangan sang dokter, ia segera membukanya tanpa mengetuk terlebih dahulu. “misi, dokter sunghoon?”

yang ditanya tidak menjawab. melaikan diam seperti membeku, tertegun dengan sesuatu hal pada seseorang yang ada dihadapannya.

“aelah, mesum ya lo? melongo-melongo.”

“e-eh maaf engga, sini duduk.”

Sunghoon langsung membuka laptopnya, dan melampirkan ms-word tertulis “Sunoo's Page” yang isinya tentu saja hal-hal yang berkaitan dengan Sunoo.

Jujur saja, saat ini si Dokter Sunghoon belum bisa terlalu fokus pada pekerjaanya, sebab sang pasien memunculkan memori-memori yang ada di masa lalu dokternya.

“ini sebenernya gue dateng buat apasi, kok diem mulu.” Sunoo mencebik kesal.

“sabar dong...”

“kamu ini sakitnya betulan sejak sekolah dasar?”

“engga, gue udah sakit dari jaman sperma sama sel telor belom nyatu.”

“saya serius.”

“yaiyalah dari esde, di datanya gitu kan? gimana sih jadi dokter”

Baiklah....sunghoon hanya mengangguk, walaupun pasiennya satu ini sangat tidak punya sopan santun ia harus tetap tenang menghadapinya.

“suntik insulin dari umur segitu ga suka nangis?”

“ga juga, gue kebal. soalnya pake jampi-jampi”

“ini mau kapan seriusnya?”

“gue gamau nikah sama lo. ngapa mesti di seriusin?”

“Sunoo....”

kali ini Sunghoon benar-benar speechless. Sunoo yang dulu sama sekali tidak berubah. selalu saja membuat orang lain menjadi seorang yang ekstra sabar ketika bersamanya.

dan abaikan bagaimana kelanjutan dari pembicaraan mereka.

©solthinker